Maybe you guys wondering what now? Actually, kami pergi mengunjungi kakak Ayi. Not 100% right, sih. Emang destinasi kita masih sekitar main main dan main. Haha. Kami menginap semalam di rumah Ayi di Malang. Sebelumnya kami makan malam di kedai mie dekat rumah Ayi, namanya Noodle Inc. Well tested banget deh mie nya. We actually could see by our own how they made the noodles. It's so uncommon restaurant with very good interior decoration. *sayang banget deh aku nggak foto sama sekali di sana, maybe cause we got really hungry and have no strength to picture or any else yah. Hahaha.*
Besoknya, kami memutuskan buat main - main di Batu Secret Zoo. A famous holiday destination in Batu. Kami datang cukup siang, dan cuacanya semacam lagi main - main juga sama kita. Kadang panas banget, lalu kabut datang, lalu gerimis. Nggak beres banget pokoknya. Lalu kami masuk satu obyek wisata baru yang bersebalahan dengan BSZ *Batu Secret Zoo*, namanya Eco Green Park. It's kinda new, but well decorated, I think.
Look how cool the pillar made just like a tree |
*ROOAR* |
Lalu kami masuk ke dalam semacam museum atau rumah kaca yang penuh dengan serangga. Apa, ya, semacam insectarium mungkin. Di sana kami bisa menemukan buaanyak serangga aneh - aneh dari seluruh penjuru dunia dan yang nggak biasa kami temui sehari - hari.
Sweet Retarded couple :)) |
Setelah keluar dari insectarium, kami berjalan menuju semacam perkebunan mini, yang ditanami banyak sekali jenis tetumbuhan yang ditanam di kebun. Yep, they really planted them. Agak gimana gitu membayangkan berapa banyak ahli taman atau ahli kebun yang mereka butuhkan untuk menjaga semua tanaman itu. They're all so fresh and great looks.
Setelah keluar dari kebun, kami naik semacam kereta kecil untuk main hunt man down semacam itu. Haha. Kereta berada pada satu lajur yang terbentang bundar, dikelilingi sama pohon - pohon dan tanaman yang rimbun. Kami diharuskan menembaki patung - patung yang di dadanya terdapat lampu sensor yang disesuaikan dengan sensor yang sama yang ada pada pistol mainan yang kami gunakan. Serunya, di kereta itu terdapat kotak skor yang menunjukkan berapa banyak patung yang kami tembak jatuh.
Setelah asyik main tembak - tembakan, kami lalu melanjutkan perjalanan menuju wahana burung, dimana banyak burung - burung eksotis yang kadang suka keluar dari kandang tanpa permisi. Yep, kami mencoba foto bareng dengan merak cantik yang lagi bertengger di pembatas jalan, tapi nggak lama, she attacked me :" how awful. Dan semua tertawa. Oh, good job little peacock.
I guess we just can't handle ourself |
Banyak sekali kebun - kebunan yang dibuat pengelola, dan what a surprise they're really take a good care on those plants. It was fun looking plants, hanging down with their tiny fruits and colorful flowers.
I can't get it why they put 'Sawi Putih' inside the box. Is it kind of a new method of plantation? |
This spot really amaze me. They had a lot of hanging plants and just like that, a bunch of beautiful flowers pop out. What a nice view. And below, they put a lot of benches and chairs so people can enjoy their meal while looking at those beautiful flowers. Genius :)
How bad, then a huge rain just came over. Bad news for my camera. Akhirnya perjalanan kami terhenti secara paksa. Hujan saat itu reda cukup lama. Rasanya ada setengah jam lebih kami menunggu hujan selesai. Lalu, demi melanjutkan perjalanan, kami membeli jas hujan sekali pakai yang dijual murah. Rasanya seperti memakai plastik kresek yang dijadikan pakaian. Haha, sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Kami merasa hal itu cukup efisien, terutama jas hujan itu mengamankan kameraku yang semacam terpapar tanpa perlindungan.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan, meski sepatu kami basah dan jalanan becek, tapi who cares? As long we don't waste our time. Kami melanjutkan ke rumah kaca, rumah model gempa bumi (yap, wahana ini cukup unik karena kami semacam masuk ke dalam rumah yang porak poranda hancur karena gempa bumi. Barang-barang ditancapkan jungkir balik, -bahkan ada yang ditempel di langit langit-, dan jalanan dibuat tidak simetri, seakan memvisualisasikan keadaan gempa bumi yang sebenarnya. Menyenangkan sekali :)
Rumah merpati yang kami kunjungi, seakan ada di luar negeri dengan begitu banyak merpati berkeliaran |
No, we're not weird. We just extremely enjoyed the time |