Wednesday, September 11, 2013

Malang, Here We Come!

Hi! How long since my latest post of Bromo ya? Well, forgive me for not publishing my next trip as soon as I said before. Things happens haha. Well, as I promised you, after my fun and short trip to Bromo, akhirnya kami berangkat menuju Malang. Sebuah kota yang beken banget dengan bakpo telo, dan apel malang yang sudah jadi ciri khas kota tersebut. As they said, Malang udah jadi kayak Bandungnya Jawa Timur. Hoho.

Maybe you guys wondering what now? Actually, kami pergi mengunjungi kakak Ayi. Not 100% right, sih. Emang destinasi kita masih sekitar main main dan main. Haha. Kami menginap semalam di rumah Ayi di Malang. Sebelumnya kami makan malam di kedai mie dekat rumah Ayi, namanya Noodle Inc. Well tested banget deh mie nya. We actually could see by our own how they made the noodles. It's so uncommon restaurant with very good interior decoration. *sayang banget deh aku nggak foto sama sekali di sana, maybe cause we got really hungry and have no strength to picture or any else yah. Hahaha.*

Besoknya, kami memutuskan buat main - main di Batu Secret Zoo. A famous holiday destination in Batu. Kami datang cukup siang, dan cuacanya semacam lagi main - main juga sama kita. Kadang panas banget, lalu kabut datang, lalu gerimis. Nggak beres banget pokoknya. Lalu kami masuk satu obyek wisata baru yang bersebalahan dengan BSZ *Batu Secret Zoo*, namanya Eco Green Park. It's kinda new, but well decorated, I think.

Look how cool the pillar made just like a tree

vertical garden yang menyambut kami. cute!

We impressed. Hmm, how can't we? This place is new born, but they had like there for welcoming us. Haha. The air was so fresh, the scenery was absolute cool, yep, we enjoyed it a lot.




*ROOAR*

Rasanya menyenangkan lihat barisan warna hijau dan miniatur gempa yang perfectly build just like the real one. *applause*. Kami semacam ngacir kesana kesini, foto sana, foto sini, selagi mumpung. Selepas menghabiskan waktu di miniatur gempa, kami cukup terkesan dengan hiasan gajah yang dibentuk dari beberapa peralatan elektronik bekas. *we actually found an old phone or maybe walky talky on it*




Lalu kami masuk ke dalam semacam museum atau rumah kaca yang penuh dengan serangga. Apa, ya, semacam insectarium mungkin. Di sana kami bisa menemukan buaanyak serangga aneh - aneh dari seluruh penjuru dunia dan yang nggak biasa kami temui sehari - hari.




Sweet Retarded couple :))



Setelah keluar dari insectarium, kami berjalan menuju semacam perkebunan mini, yang ditanami banyak sekali jenis tetumbuhan yang ditanam di kebun. Yep, they really planted them. Agak gimana gitu membayangkan berapa banyak ahli taman atau ahli kebun yang mereka butuhkan untuk menjaga semua tanaman itu. They're all so fresh and great looks.






 Setelah keluar dari kebun, kami naik semacam kereta kecil untuk main hunt man down semacam itu. Haha. Kereta berada pada satu lajur yang terbentang bundar, dikelilingi sama pohon - pohon dan tanaman yang rimbun. Kami diharuskan menembaki patung - patung yang di dadanya terdapat lampu sensor yang disesuaikan dengan sensor yang sama yang ada pada pistol mainan yang kami gunakan. Serunya, di kereta itu terdapat kotak skor yang menunjukkan berapa banyak patung yang kami tembak jatuh.

Setelah asyik main tembak - tembakan, kami lalu melanjutkan perjalanan menuju wahana burung, dimana banyak burung - burung eksotis yang kadang suka keluar dari kandang tanpa permisi. Yep, kami mencoba foto bareng dengan merak cantik yang lagi bertengger di pembatas jalan, tapi nggak lama, she attacked me :" how awful. Dan semua tertawa. Oh, good job little peacock.


I guess we just can't handle ourself
Banyak sekali kebun - kebunan yang dibuat pengelola, dan what a surprise they're really take a good care on those plants. It was fun looking plants, hanging down with their tiny fruits and colorful flowers. 


I can't get it why they put 'Sawi Putih' inside the box. Is it kind of a new method of plantation?



This spot really amaze me. They had a lot of hanging plants and just like that, a bunch of beautiful flowers pop out. What a nice view. And below, they put a lot of benches and chairs so people can enjoy their meal while looking at those beautiful flowers. Genius :)






How bad, then a huge rain just came over. Bad news for my camera. Akhirnya perjalanan kami terhenti secara paksa. Hujan saat itu reda cukup lama. Rasanya ada setengah jam lebih kami menunggu hujan selesai. Lalu, demi melanjutkan perjalanan, kami membeli jas hujan sekali pakai yang dijual murah. Rasanya seperti memakai plastik kresek yang dijadikan pakaian. Haha, sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Kami merasa hal itu cukup efisien, terutama jas hujan itu mengamankan kameraku yang semacam terpapar tanpa perlindungan.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan, meski sepatu kami basah dan jalanan becek, tapi who cares? As long we don't waste our time. Kami melanjutkan ke rumah kaca, rumah model gempa bumi (yap, wahana ini cukup unik karena kami semacam masuk ke dalam rumah yang porak poranda hancur karena gempa bumi. Barang-barang ditancapkan jungkir balik, -bahkan ada yang ditempel di langit langit-, dan jalanan dibuat tidak simetri, seakan memvisualisasikan keadaan gempa bumi yang sebenarnya. Menyenangkan sekali :)


Rumah merpati yang kami kunjungi, seakan ada di luar negeri dengan begitu banyak merpati berkeliaran

No, we're not weird. We just extremely enjoyed the time
Yah, setelah itu kami melanjutkan ke area Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Sayangnya tak banyak memori di kamera yang tersisa. So, thank's for keep reading my post. See you next time at my another trip :)

Monday, February 11, 2013

Liburan, Belakangan ini

Selamat malam semua :)

It like takes forever ya rasanya nggak posting beberapa kabar baru. Liburan kali ini menyenangkan, dan rasanya nggak kerasa aja udah mau berakhir. Beberapa minggu yang lalu, kami datang ke bromo. Banyak orang bilang cuacanya lagi nggak bagus, dengan kadang-kadang hujan, dan angin bisa jadi kencang banget. Tapi yah, semua itu nggak menghalangi kami buat datang dan bersenang-senang.

Kami menginap dua hari semalam, biar singkat tapi asik banget. Bromo saat itu sedang mendung, nggak banyak juga wisatawan yang datang. Kami sampai siang, dan saat itu hujan deras, kadang-kadang gerimis tipis - tipis. 

Kami stay di home stay, dengan listrik nggak stabil yang kadang nyala-kadang mati. Gila sekali, cuacanya sih bisa dibilang nggak seberapa dingin dibanding cuaca di kemarau, tapi ya Tuhan, kalau bagiku aja sih bisa bikin muka pucat dan tangan beku, segitu aja udah cukup. Nggak bisa bayangin kalau datang di kemarau, mungkin mati rasa semua badan. Tapi rasanya menyenangkan, homestay kami sedikit turun ke bawah dan menghadap pemandangan yang oke punya banget. Hebat! 







Di Bromo nggak perlu khawatir kalau lupa nggak bawa pakaian hangat (meski rasanya susah buat nggak menyiapkan dulu dari rumah). Kita bisa mampir di toko yang tepat di dekat papan masuk taman nasional, disitu mereka menjual kupluk, syal, jaket, sarung tangan, kaos kaki, duh pokoknya semua yang dibutuhkan buat mengusir dingin ada deh. Lengkap dan harganya juga murah. Aku dapat sarung tangan sepasang cuma tiga ribu rupiah, di gresik aja aku dapat harga lima belas ribu. Cukup jauh bedanya, jadi nggak perlu kuatir pokoknya. 


Begitu masuk taman nasional, kami melihat sunset nyaris-hilang dari jauh. Bromo kelihatan jelas banget dari situ. Saat itu sepi banget, hampir nggak ada orang. Sesekali ada penjaga villa-villa yang mondar - mandir bawa anjingnya dan beberapa penjual asongan menjajakan syal sama sarung tangan. Pemandangan yang epic! Sore itu rasanya langit cerah banget, matahari sunsetnya kelihatan jelas banget.






Kami bangun pagi-pagi buta jam tiga pagi, bersiap dan dijemput jeep jam empat pagi. Perjalanan sejam menuju ke pananjakan untuk melihat sunrise. Selagi menunggu, kami sempet sarapan kecil yang hangat-hangat. Tapi sayang, terlalu lama di warung, kami miss spot yang bagus buat foto. Jadinya pukul lima, dengan banyaknya turis di pananjakan, kami cuma bisa nyimpel nyimpel sambil berharap bisa dapat foto bagus. Tapi momennya memang pas banget deh.





Selesai mantengin sunrise, kami buru-buru ke kawah. Naik jeep, turun dari pananjakan, dan sampai di kaki kawah. Disitu banyak kuda lalu lalang bawa penumpang. Kuda dijajakan jasanya, begitu menuju kawah. Banyak yang nggak kuat mendaki, dan menyewa kuda kecil (plus pawangnya) yang dibandroll sekitar 20-30 ribu.













Masyarakat Tengger bakal ramai berkumpul di area ini begitu memasuki upacara kesodo tiap tahunnya. Upacara ini ramai banget dibicarakan oleh turis-turis. Jadi, pastinya ramai banget nggak cuma masyarakat Tengger aja, turis - turis domestik dan lokal pun pasti juga bakal banyak berkumpul untuk mengabadikan upacara yang mengingatkan kita sama cerita Jaka Tengger dan Rara Anteng.

Turun dari kawah, kami diajak keliling bukit teletubbies (some say that). Kenapa teletubbies? Acara itu booming banget sekitar pertengahan tahun 2000 an dengan karakter-karakternya yang lucu, dan jalan ceritanya yang ringan dan khas anak kecil banget. Karakter teletubbieses tinggal di daerah yang bernama bukit teletubbies yang merupakan kumpulan bukit-bukit kecil warna hijau cerah. Tempat ini disamakan dengan bukit teletubbies, karena dianggap mirip.

Puas dari bukit teletubbies, kami melewati pasir berbisik (yang sedang nggak berbisik). Hujan semalem sebelumnya bikin pasirnya berat dan nggak terbang - terbang, jadi nggak ada efek pasir yang kedengaran lagi berbisik.






 Melewatkan hari - hari di Bromo bareng teman-teman asik banget. Setelahnya kami stay satu malam lagi di rumah ayi di Malang. Di postingan selanjutnya, kami vakansi di Batu dan asik sekali :)



Tuesday, October 16, 2012

Small Runaway


Hei hayloo eveerybodeeyyhhh 

pretty tough week lately. but you know, we have to enjoy a bit of our leisure time. I went to Mokko's cafe, recently. Eat doughnuts, enjoy hot chocolate, and have some chit chats. What a day.